Polisi di mata "pemberontak"

Dalam pengembaraan saya ke kabupaten2 di Aceh pasca terjadinya Tsunami,saya melihat betapa mirisnya provinsi ini.Gunung Leuser ada !,minyak banyak,emas jangan ditanya dan "ganja" bebas ada dimana-mana.
Namun dengan potensi yang sebegitu ajaibnya,kenapa harus ada organisasi yang disebut GAM.
Padahal dengan sumber daya yang begitu pastilah akan menjamin kemakmuran bagi rakyatnya.
Tapi disini saya bukan untuk membahas tentang perjuangan GAM (Gerakan Aceh Merdeka),melainkan kesaksian teman saya tentang perjuangan nya di hutan-hutan Serambi mekah !
Teman saya adalah putra Aceh asli,mempunyai ayah seorang pejuang GAM senior.
Perlu diketahui bahwa kelompok GAM ini tidak selamanya berada di hutan,mereka hanyalah rakyat biasa dari pedesaan yang adakalanya harus bergerilya di hutan dan yang paling sering bentrok dengan TNI adalah kelompok GAM yang senior.
Pernah di sore hari sebelum adzan maghrib kelompok ini hendak menyerbu sebuah pos polisi yang dijaga oleh 12 personil bersenjata lengkap.
perlu diketahui bahwa kondisi medan pada saat itu mendukung untuk penembakan beruntun karena letak pos polisi itu tepat berada di bawah suatu bukit dan dari bukit itulah kelompok GAM tersebut menyerang.
Setelah mengambil posisi yang tepat,salah seorang kelompok GAM yang terdiri dari 5 orang ini menembakkan senjata AK-47 nya ke arah pos polisi tersebut..
apa yang terjadi ?
12 personil polisi tersebut panik dan karena tidak tau arah tembakan dari mana,dengan membabi buta mereka menembakkan senjatanya ke segala arah.
Kelompok GAM yang diatas bukit tersebut terdiam dan iri melihat apa yang terjadi,mereka merasa iri karena dengan enaknya polisi tersebut menghamburkan amunisi mengingat mereka harus mengefisienkan amunisi mereka karena sangat terbatas.
Akhirnya 3 orang personil polisi tersebut tewas ditempat dan tanpa perlawanan berarti kelompok GAM tersebut pulang ke rumah masing-masing.
Begitulah perbandingan antara polisi dan kelompok GAM yang latar belakangnya sama-sama dari kalangan Sipil dan mempunyai senjata.
Tapi lihat lah perbedaannya antara seorang yang berjuang atas kepentingan daerahnya dengan seseorang yang "berjuang" karena diperintahkan bosnya/takut di pecat..
Bukti bahwa sesuatu yang dilakukan dari hati,akan memberikan keberanian yang luar biasa bagi kita.
silahkan ambil hikmah sendiri dari artikel ini.

Profesionalitas penting buat polisi !
tapi profesionalitas bukan untuk menindas rakyat.

Share