Senin, 20 Agustus 2012

nggak usah sekolah yuk......!

Ini merupakan sebuah ajakan......
"Ngapain sekolah,gak guna tau" !!
artikel ini terinspirasi dari pemikiran orang tua kita ditambah pandangan ku seorang anak yang bandel di sekolah dan terkenal akan kemalasannya
semoga anda senang membacanya,saya berusaha agar artikel ini mudah dipahami semua orang !
untuk orang-orang yang menganggap dirinya selama ini pintar,artikel ini sangat cocok untuk anda

Jangan sangka artikel ini adalah cerita penyesalan seorang anak yang dulunya bandel di sekolahnya
huekkzzzzz......SALAH
Zaman sekarang nyesal kenapa dulu bandel di sekolah ??
bego banget lu

Gua tanya dah,kalian kan uda sekolah....
pasti bisa baca kan,coba baca ini
nah ini Lembaga yang mengurus persiapan anak-anak bangsa untuk menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik,jadi setiap sekolah atau universitas pasti tunduk sama Bos yang satu ini
Tau gk dimana salahnya ??? gak tau yaa..... !
tu kan bego.
kita samakan persepsi bahwa sekolah itu sama aja dengan kuliah
nahh yang pertama aku tanya pada kalian
buat apa kalian sekolah ???

STOP dulu bacanya
sebelum lanjut coba dulu jawab dalam hati biar gak ketara begonya.Kalo ada yang lanjut baca sebelum menjawab pertanyaan ane,berarti lu sama malasnya sama gw
tapi sayangnya lu lebih bego dari gw
(jawab dululah,biar makin enak bacanya)





dulu gw sewaktu sd ada belajar yang ginian
Wajib belajar sembilan taun
"ya anak-anak ibu,kalian harus belajar sampai SMP ya ! supaya berhasil"
"kalau mau lebih hebat lagi,kalian harus belajar sampai SMA" ?
"kan mau jadi dokter,Adi mau jadi polisi,Sebastian mau jadi pemadam kebakaran,Ratih mau jadi perawat,bocah laut mau jadi teroris (jangan ditiru)"
"Sentot mau jadi apa" ? "mau jadi Guru bu" kata Sentot
"nah kalau mau jadi guru kayak ibu,makanya harus apa" ? "Harus sekolah bu"
itulah gambaran yang terjadi zaman sd dulu,tetapi karena zaman semakin maju,dulunya 9 taun sekarang kayaknya jadi "wajib belajar 12 tahun"
gpp lah kan itu demi kebaikan bersama....
nah pertanyaan lagi,dimana kesalahannya ??
gk tau lagi !! udah ahh....cape gw bilang lu bego terus



Jujur ni bukan maksud sombong ya tapi gw pas SMA emang bijak
gw dulu murid yang terkenal malas di kelas,cenderung gk pintar (walaupun ada mata pelajaran tertentu yg gw sikat habis) dan selalu membangkang.
setiap ada perintah guru untuk ngerjain tugas ke depan,gw ogah dan selalu menjawab
"bu,buat apa ngerjain tugas begituan ?sekarang ada gk gunanya buat kehidupan kita" ?
ni sumpah ya,gw emang ngomong gitu walaupun hanya buat guru yang baik a.k.a bisa ditindas.
kalo kebetulan gurunya Killer !hahahahaha bisa dipotong ni leher kalo jawab kayak gitu.

Nah sekarang gw ajak lu berpikir pada kenyataan yang sedang terjadi
kita di ajarkan untuk dapat mengerjakan soal dengan rumus2 yang diberikan guru
setelah soal terpecahkan dan dianggap mampu,lanjut ke Bab lain dengan soal yang berbeda dan cara penyelesaian yang berbeda pula.
setelah semua materi tuntas diberikan,maka diadakan ujian dan mendapatkan nilai.
nah disini muncul pertanyaan,apakah ujian itu bertujuan untuk mengetahui anak itu pintar atau bodoh ?atau melihat sebatas mana pemahaman kita akan suatu materi !
Dari proses seperti itulah bangsa ini mendapatkan penerusnya...
namun hanya sebatas itukah ?
Adakah semua itu berguna bagi kehidupan bersama ?
bisakah rumus yang di hapal menyelesaikan soal kehidupan ?
kalo hasil belajar di sekolah itu hanya bisa menyelesaikan persoalan di Kantor,sementara persoalan hidup sendiri gk bisa terselesaikan
boleh gak ku bilang kalau ilmu itu hanya berguna bagi seorang saja (bos mu)
tapi tak berguna buat mu sendiri apalagi buat bangsa dan negara !
maka maafkanlah kalo saya bilang Mentri pendidikan saat ini adalah Anjing piaraan para pengusaha.

Pertanyaannya,buat apa kita di sekolahkan ??
apakah untuk menunjukan bahwa dasarnya kita ini bodoh atau pintar?
rajin atau malas ?
atau agar kita bisa menemukan potensi diri kita dengan bantuan guru ?
ingat,setiap manusia memiliki potensinya masing-masing nah itulah yang kita cari dan di sekolahlah kita di bantu untuk mencari dan mengembangkannya.
Lantas apa yang terjadi ?
benar kalo dibilang sekolah hanya mengajari ilmu Kepatuhan !
patuh pada diktat-diktat yang sudah di kurikulumkan...
inilah pembodohan anak bangsa !
"ini ilmu,jangan tanya berguna buat siapa tapi pelajarilah ! kalau gak kau akan bodoh"
hey tod,gimana mau maju bangsa ini kalo pelajarnya cuma patuh...
negara ini perlu inovasi dan kreasi untuk makmur,bukan patuh pada sistem kolot yang hanya menghafal tanpa ada latihan menguraikan.
Dan anehnya semua pemuda tanpa mau berpikir panjang (gak bisa berpikir panjang)  hanya patuh untuk melaksanakannya
tanpa berpikir kritis sejauh mana ilmu tersebut berguna ! 
(persis kayak anjing yang patuh disuruh majikan nangkep bola)


Namun bukan cuma sampai disitu ! pembodohan masih terus berlanjut. Setamat dari SMA kemudian (bagi yang mampu) melanjutkan ke tahap pendidikan di Universitas. Coba tanya pada diri sendiri,tujuan kita kuliah apa ? pasti supaya bisa lebih mudah dapat perkerjaan yang baik bukannya mengasah potensi diri lebih mendalam lagi. Belum siap,belum...kebodohan ini masih menjalar bagai AIDS hingga ke perusahaan-perusahaan atau instansi yang dipimpin oleh orang yang juga korban pembodohan ini
berpikirlah
bagaimana mungkin seorang Sarjana hukum bekerja di permesinan ?
apa hubungannya ?
fack lahh....
bukti bahwa semua hanya melihat pada ijazah

ijazah bagaikan JAMINAN,contoh pahitnya terjadi di negeri ini
ketika negara butuh seorang mentri komunikasi dan informatika,dengan ijazah Insinyur komputernya Tipatul sembiring pun dianggap layak mendapatkan jabatan tersebut.
disinilah kesalahannya,bagaimana mungkin seorang yang mempunyai potensi dibidang dakwah dan berbalas pantun ditunjuk sebagai mentri komunikasi dan informatika....apa gak makin sarap negara ini !

Begitulah sistem pendidikan yang emang uda hancur dari awalnya
Mungkin di dalem hati lo bilang kalo "pendidikan kita memang menciptakan kita sebagai pegawai" !
gw benarkan itu,tapi kenapa lu masih bodoh ?
da tau salah tetep aja sekolah !
sekarang kita sadar
kenapa banyak masalah di bangsa ini belum juga selesai
karena anak mudanya memang tak di ajarkan untuk menyelesaikannya
berpikir pun tak sanggup,lihat buktinya banyak dari artikel saya disalah persepsikan...
gw miris,sekolah-sekolah tidak mengajarkan cara mengembangkan pikiran.
Gue peringatkan ini pada kalian,kalo menerawang dunia politik ke depan,bisa di saksikan bahwa orang-orang haus jabatan hampir menguasai semua media yang ada !
MNC group dengan beberapa stasiun televisinya ditambah metro tv dimiliki oleh segelintir orang yang haus akan kuasa sehingga membentuk partai Nasdem
di lain pihak tv one mem-backing partai Golkar.
Potong pler gw kalo tu tv netral dalam hal penyampaian informasi
dan gw yakin penipuan dan pencitraan pun akan semakin lihai !
kalo pemudanya tak bisa berpikir kritis dan gak sadar di bodoh-bodohi mau jadi apa negeri ini,semua pasti menjadi korban pencitraan
karena itu mari berpikir kritis karena perjuangan kedepan akan semakin berat dan jangan mau dibodoh-bodohi dengan sistem sekolah sekarang
Nah sekarang siapa yang salah ?
apa kita korban pembodohan yang berlarut-larut yang dilakukan oleh orang tua ?
68tahun bangsa ini merdeka,masa gak ada perubahan yang jelas
plisss dong ahhh
apa mentri-mentri yang selama ini menjabat bajingan semua ?


Kini kita sudah sadar bahwa para pelajar zaman sekarang ini berjalan di atas rel sistem pendidikan
yang salah...
maka jawablah pertanyaan ini
manakah yang lebih layak
Kementrian pendidikan nasional atau kementrian
persekolahan nasional ?
wajib belajar 9 tahun atau wajib sekolah 9 tahun ?


ini ane buat atas keresahan ane karena banyak diantara kita yang ababil ataupun sok dewasa
hanya bisa membeli dan memakai tanpa bisa membuat...
kejernihan otak pun gak ada,kenapa tak bisa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan
biar bodoh asal trendy,gak peduli apa kata bocah laut asal gw pake BB,android,iphone biar  keren !
kemana arus membawa taik mengambang,kesitulah dirimu pergi.
itulah contoh manusia-manusia hasil dari pendidikan sekarang
dan gua yakin lu semua pada keras kepala,gak mau berubah...
jangan menghayal dah bangsa ini bisa maju kalo lu masih bodoh      
sebodoh-bodohnya orang di kelas,lebih bodoh lagi orang yang masih melakukan kesalahan yang sudah disadarinya...!

Awal dari kemerosotan perilaku manusia diliat dari cara dia mengagungkan akan pentingnya bersekolah
bukan mempertanyakan untuk apa sekolah diciptakan !
jika begitu,hanya menunggu yang kita bisa.
menunggu waktu  yang membawa bangsa ini menuju
kepastian akan kehancuran.
yang muda yang marah,yang muda yang bergerak

yang muda yang berteriak TOLOL
oleh karena itu,ngapain sekolah ?

"Bocah Laut "

Share

52 komentar:

  1. BEBAS.....siapa aja boleh kasih komen asal dengan format seperti ini :(nick name) (Umur agan)
    (isi komentar)
    contoh :
    Momod kaskus 26th
    guk...guk...guk...guk.
    Auouooooo...

    "jika tidak akan di hapus"

    Makasih uda mampir di blog ane,jangan bosen-bosen mampir di mari yaaaa pada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Isis 37th.

      Mantap bro. Memang betul, 1+1 tdk mesti diajarkan di ssekolah. Nenek2 yg gk pernah sekolah jg bisa pandai berhitung, belajar itu dimana aja gak mesti disekolah. Tapi ada sesuatu yg sulit didapatkan jika tdk sekolah, bkn pelajarannya, tapi memori dan kawan2nya yg kdg bisa jd jodoh kita atau teman bisnis dikemudian hari. Gw setuju wajib belajar bkn wajib sekolah.

      Bravo opininya bro...like it very much.
      Nb: tetangga gw tajir kaya punya rumah dimana2 anaknya kul di amrik istrinya org pinter dan dy SD aja gk lulus wkwkwkwwk

      Hapus
  2. (andromedha28)(21)
    kalo mank sebenci itu elu sama pendidikan sekarang...lu bakar semua izasah lo...pajang di page one...dan elu kasih liat ke kita semua di dunia yg baca blog lu...elu bisa tanpa jenjang pendidikan lo...kalo elu udah sukses tanpa elu mengenyam sedikitpun pendidikan baru w salut...tapi di jaman sd aja elu belajar huruf sama angka yang mengenalkan elu sama dunia ini elu bisa bilang begini sorry bung...wajar si momod ngapus elu...kalo elu emank jagoan n berani tuluiis kayak gini buktikan dulu kesuksesanmu tanpa ijazahmu...ngomong gini doank beraninya...elu seperti mengemut permen kotoran sapi

    BalasHapus
  3. Kacamatakuda 29th,
    sebenarnya apa yang anda sampaikan itu isinya benar, hanya cara penyampaiannya yang salah, kita semua mendambakan sistem pendidikan yang bagus, bersaing dengan negara2 lain, kalo menurut saya orang tua juga punya andil besar dalam menciptakan mental anak sekolah, jadi bukan sekolahnya yang ngga penting, semua yang dipelajari di sekolah itu berguna buat kehidupan,tidak terkecuali, ga berguna kalo kita ngga serius. semua teknologi yang kita bisa nikmati selama ini dasarnya dari apa yang kita pelajari waktu SD, kita ngga akan pernah tau perhitungan binary kalo kita ngga pernah belajar berapa 1+1,jadi tergantung bagaimana kita dan diri kita sendiri memanfaatkan apa yang kita pelajari, kalo memang ngga suka dengan system di indonesia, silahkan terjun dalam system dan perbaiki, kalo ga mau terlibat silahkan berkarir di luar negeri yang munkin menurut anda lebih baik, tapi tulisan anda bagus, tapi akan lebih bagus lagi kalo yang baca ga perlu sambil ngeletakin es di kepala untuk bisa berpikir secara dingin :-)

    BalasHapus
  4. DivineBlade (21)

    sistem pendidikan kita memang begitu gan.. dan yang bikin miris, orangtua2 sekarang tuh selalu mengaitkan yang namanya pintar dengan nilai-nilai di sekolah. stereotip di masyarakat juga sama, dan banyak anak2 muda indonesia yang jadi korban gan. mereka dipaksa menguasai mata pelajaran yang tidak mereka sukai.(yang gw maksud menguasai itu artinya bener2 dalem pahamnya). padahal sebaiknya mereka difokuskan untuk mengembangkan kemampuan sesuai bakat dan minatnya. bidang yang tidak disukai sebaiknya hanya dipelajari sedikit (tidak dalam, yang penting tahu aja dikit biar ga bego2 amat dalam bidang tsb)


    btw gw suka cara pikir lo yang radikal!

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru kali ini gw liat komenan bermutu...
      beda sendiri komennya..
      gak seperti komen orang2 tolol lainnya..

      thanks gan

      Hapus
    2. kaka 25th

      eh...idiot.
      lu pikir lu bisa baca yang ngajarin sapa??
      nenek lu...??
      emang ga semuanya yang di ajarkan di sekolah bisa di terapkan dalam kehidupan sehari- hari.
      tapi bukan berarti yang di ajarkan di sekolah sama sekali tidak berguna.

      pemikiran lu aja yang pendek.
      kenapa ga sekalian lu bunuh diri aja.
      tolol.

      Hapus
    3. yg ngeposting ne manusianya ibarat kan "KATAK DALAM TEMPURUNG", merasa pande tapi BODOH n TOLOL nya bukan main,,,

      ehh,,,bocah laut pukimak, lo kira dari mana awalnya loe belajar menulis, membaca, dan berhitung kalo gk dari sekolah, mw jadi apa anak2 bangsa indonesia tanpa pendidikan,,,

      gw tau, loe itu pasti dapat info gk jelas dari negeri luar yg niatnya menghancurkan generasi bangsa agar tetap bodoh dan tidak bersekolah, makanya kalo loe lagi surfing trus dpt berita jgn diterima gitu aja, harus tetap di pikirkan dan dicerna, kalo loe gk bisa berpikir itu sama ja loe dengan BINATANG

      Hapus
    4. Eve 21

      belajar nulis? baca? berhitung? di sekolah? bukannya mau berlagak. tapi saya sendiri belajar semua itu sendiri dengan bantuan kk saya. sedikit cerita alias curcol. saya sekolah mulai dari kls 6SD ga pake TK-SDkls1-kls5.

      yg di tulis TS disini memang ada benarnya. dinegeri ini cuma melihat selembar kertas ijazah untuk dapat pekerjaan. makin tinggi tinggi title-nya makin tinggi pula gaji yg di terima. fakta di lapangan juga cukup membuktikan. yg memiliki skill tapi ijazah persamaan alias setara paket C hanya di pandang sebelah mata di banding yg ijazah S1 dengan skill kerja yg minim.

      Hapus
  5. nice! melihat dan merasakan sistem pendidikan yang seperti ini, sebenarnya membuat diri gua bercita2 membangun sekolah yang mencari, mendukung serta mendorong setiap individu untuk menggapai cita-cita sesuai dengan potensi yang di miliki.

    gua ngebet banget menyadarkan mereka kalo potensi tiap manusia itu berbeda2. "lo sebenernya cinta sama musik,potensi lo di situ, tapi bego nya lo malah nikah sama teknik!"

    hahaha!


    terus berjuang brodher!! buktikan pada mereka bahwa sistem pendidikan sekarang ini luar biasa ancurnya....

    mereka butuh bukti, bukan hanya omongan! (woy, pemilihan gubenur uda lewat!)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih brother...
      punya pesbuk atau twiter ?
      tolong donk di klik apa aja yang ada diatas itu

      makasih sob

      Hapus
  6. Hyde 24th
    Saya setuju artikel anda ini
    pada dasarnya bisa jg saya diartikan korban orang tua
    karena saya merasa di sekolah potensi yang saya dapat membuat saya bingung untuk menggapai/fokus terhadap bidang ilmu itu sendiri...

    terkatung karena pendidikan itu sendiri...
    bingung karena harus fokus dimana
    seharusnya sekolah itu ialah membimbing setiap siswa untuk menggali potensi yang telah ada...

    nice share

    BalasHapus
  7. dani 29th
    tulisan yg keren bro..ane setuju ma tulisan ente..pendidikan tu sangat-sangat penting, tp salahnya sistem pendidikan negara ini aja yg ngawur..anak2 disekolahin tinggi2 spy para investor2 asing bisa dengan mudahnya cari buruh2 yg murah..anak2 disulap pny cita2 sbg pegawai ato karyawan yang mudah disuruh2 dan gk pny otak!! gk kreatif,,ane mendambakan negara ini maju dengan para pemudanya kreatif membangun bangsa yg dah carut marut..ABG2 dah diracun dng budaya konsumtif dan gengsi sebagai andalan,,,kpn para pemuda bisa kreatif jadi produsen di negara sendiri?? bagaimanapun juga, kita mulai dari diri sendiri dan keluarga.. salut!!

    BalasHapus
  8. eko putro (21)
    gue sendiri setuju sama sistim pendidikan kita masih dikatakan kurang, dan gue suka komen dari bro Divineblade,sedikit nambahin juga bahwa yang dibutuhkan sekarang untuk menentukan orang tsb pintar/bodoh bukan dari nilai, karena nilai mudah untuk dimanipulasi, tetapi keahlian/skill yang sangat menentukan untuk menentukan orang tersebut pintar/tidak didalam suatu bidang. Dan keahlian itu bisa kita dapatkan dari pembelajaran yang didapat dari sekolah, tentunya dengan sistem pendidikan yang bagus/pihak sekolah dapat melihat potensi yang ada dalam diri kita dan terus mengasah potensi tsb. Sekarang fakta yang ada sekolah/kuliah menjadi rutinitas bukan menjadi kebutuhan.

    nice share brother.

    BalasHapus
  9. boenchiet 32th

    orangtua jaman dulu n sekarang udah menganggap pendidikan(sekolah/kuliah) itu sebagai investasi sehingga mau gak mau suka gak suka begitulah keadaannya btw ane suka pikiran ente yg kritis biarpun terkesan agak frontal but the show must go on

    BalasHapus
  10. vandem(17) saya sebenernya sekarang ini masuk smk, jadi saya gak pernah ngefokusin pikiran saya ke rumus" yg rumit, walaupun saya itu juga buat latian memecahkan masalah di segala bidang. dan pikiran saya saat ini adalah membuat produk tanpa terika dengan pendidikan yg harus di ikuti alurnya itu. saya yakin setiap orang berhak berpendapat dalam hal apa pun. ketika saya udah masuk smp kls 2 saya udah ga pernah masuk peringkat 10 besar. dalam otak saya jika harus melakukan jual beli harus melakukan atau membutuhkan rumus yg sulit kapan kita deal buat barangnya? memang ada gunanya rumus itu untuk sebagian orang yg ingin jadi ilmuwan.

    seharusnya pendidikan di indonesia ini harusnya mengarahkan siswa" ke arah yg mereka ingin kan, bukan di arahkan ke arah orang yg akan menyetir mereka. maksud saya kenapa orang" harus di wajibkan belajar 9 tahun jika mereka tidak mendapat yg mereka ingin kan dalam 9 tahun? dan pasti banyak siswa sadar mereka punya potensi dalam diri mereka tapi pendidikan mereka yg menutupi potensi mereka. saya pernah menyadarinya dan mengalaminya, dan saya tidak ingin mengikat kontrak di bawah orang lain yg menyetir saya padahal dia nya sendiri lebih bodoh dari saya !

    BalasHapus
  11. (lowercaps)(18)
    bagus anda berpikir kritis,tapi kemaslah kekritisan itu dengan lebih baik lagi "anak laut" bersikap kritis itu bukan dengan kata2 goblok dan tolol tapi gnakan etika kata2 yang tepat agar apa yang anda sampaikan lebih bisa dipahami

    anda seolah menyudutkan sekolah itu gaperlu,

    BalasHapus
    Balasan
    1. okelah pemenang...
      kenapa bahasa selalu dipermasalahkan ? sementara status makna yang uda dimengerti atau belum tidak pernah kita permasalahkan...
      jangan terlalu menghabiskan energi untuk permasalahan yang tak sebegitu penting,kebaikan akan terjadi bila seluruh artikel ini dipahami dalam artian yg sebenarnya.
      Dan salah satu dari beberapa makna yang JELAS abang belum ngerti ialah,usaha aku yang mencoba mengubah pola pikir peninggalan Belanda/penjajah
      bahwa SEKOLAH itu gak perlu
      Pendidikan itu nomer satu

      Hapus
  12. (hasyimpotter)(15)
    yaah, ane masih kecil. tapi bukannya sekolah itu salah satu cara untuk mendapat pendidikan? kalau emg ga cocok, jangan salahkan sekolahnya, salahkan dirimu sendiri. Mungkin perlu cara mendapat pendidikan yg berbeda kan? Lewat hal lain, selain sekolah. Tapi kebanyakan kan masih butuh sekolah. Terus dengan masalah kehidupan gmn? Kita berapa jam sih di sekolah? sampe banyak yg ngeluhin waktu belajar di Indonesia itu yang terpanjang, tapi justru itu. Sekolah kan diibaratkan sebuah masyarakat kecil. Dimana kita bisa bersosialisasi, berorganisasi, dan lain lain di masyarakat kecil itu, sebelum kita lulus dan siap untuk berinteraksi di kelas masyarakat yang sebenernya. Kalo emg berpikir sekolah cm bisa menyelesaikan masalah-masalah kantor, bukan kehidupan, ya, itulah efek pas sekolah males -_- Lalu, dengan masalah pengembangan potensi? Loh? kok sekolah lagi disalahkan? bukannya uda ada semacam ekstrakulikuler ya untuk ngembangin potensi kita? atau kalo emg potensi kita berasal dari hobi atau bakat, kita bisa cari temen yang sehobi / sebakat kan dari sekolah? kembangin bareng, atau buka internet juga bisa, kenapa nyalahin sekolah kalo potensi ga berkembang? itu salah kita yang ga ada usaha buat ngembangin -_- apalagi kesalahan sekolah? saya rasa, anda salah memaknai pendidikan kalau dihubungkan ke politik seperti itu. Pendidikan dan politik 2 hal yang berbeda gan. Kia disini kan fokus di artikel yang mengatakan pendidikan itu tidak perlu. Masih ada lagi kesalah sekolah? Pada akhirnya, saya rasa sekolah hanya fasilitas. Bukannya terserah kita mau sekolah atau engga? Ada hukuman mati buat orang yang ga sekolah? Kalau memang kita gagal di sekolah, jangan salahkan sekolahnya. Tapi kita yang tidak bisa memanfaatkan fasilitas itu. Merasa punya banyak potensi tapi ga bisa apa² karena ga ada ijazah? Salah satu guru ane ada kok yang kaya gitu. Ijazah S1. Cuma guru olahraga. Tapi bolak-balik luar negeri, dan super kaya. Ane pernah tanya kok bisa gitu, beliau cm jawab " gunakan otakmu ". Dan kalau emg agan ngerasa gitu, kenapa ga "gunakan potensimu" Jadi, apa sebenernya masalah agan sama sekolah? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. (Pratama24) (15)

      Kalo lo bagus sama potensi lo tp nilai yg lain ancur sama aja boong gan, lo bgs di futsal tp pelajaran gak ada yg masuk. Trus lo gak naik kelas atau lo naik kelas tp ditolak di jurusan yg lo suka contoh lo mau masuk ipa tp nilai mtk bio kimia fisika lo ancur trus ips lo juga sama aja men. Gua baru masuk udah dpt tim inti futsal tp yg gw minati ancur grgr nilai mtk gw 20 dan nilai lainnya bagus. Pokoknya semuanya bullshit mamen

      Hapus
  13. (sumisugu/19)
    anda berpikiran terbuka gan! Salut.
    Tapi kalo ane boleh ngomong, bukannya ancur sistem pendidikan kita cuman salah kaprah. Yakni bertujuan baik dan disertai dengan konsep yang baik namun ada kesalahan dalam pengimplementasiannya. Dengan stigma masyarakat yang katanya modern ini, kita semua terlalu mendewakan apa yang disebut nilai. Sehingga lalai dalam melihat kesempurnaan dalam penerapan dan penguaraiannya di lapangan.
    Ane sendiri seorang lulusan SMA yang menolak untuk meneruskan kuliah untuk sementara ini, dan ane sendiri sudah kerja. Ane pengen membuktikan bahwa, tanpa ijazah keprofesian dan spesialisasi ane tetep bisa diandalkan dalam pekerjaan di bidang ane. Dan ane uda seperempat jalan dalam usaha pembuktian itu.
    Dan kalo boleh kasih saran, dan ane sekali lagi mohon maap karena mengungkit hal yang sama dengan apa yang sudah diungkapkan oleh kawan-kawan diatas, bahasa ente terlalu vulgar gan. Secara pribadi ane suka cara bicara ente. Lugas, keras, dan tepat menuju sasaran. Tapi alangkah baiknya jika diperhalus sedikit demi kepentingan bersama juga, salah-salah nanti bisa jadi konflik baik horizontal maupun vertikal dan ente sendiri bisa kena UU ITE yang pastinya bakal ngerepotin untuk diri ente sendiri. Maturnuwun :)

    Commented by: @AdityaPriambudi

    BalasHapus
  14. (Pratama24) (15)

    Yg lain pasti cuma baca sekilas doang gak di pahami artinya
    Gw sebagai siswa SMA gw ngerasain betul sekolah sekarang tuh udah gak masuk akal. Biarpun gw masih kelas 1.

    Kkm sekarang membunuh banget kkm di sekolah gw udah 80. Gimana siswanya gak stres semua mata pelajaran minimal harus diatas kkm, kalau ngga ya remed-__- kalau gak lulus lagi ya remed lagi dan minat gw ke kedokteran bisa ancur cuma nilai mtk gw 20(kalo mau ke kedokteran harus masuk ipa dan syarat masuk ipa nilai mtk, biology, kimia, fisika harus 85) dan yg lebih bodohnya lagi SMA gw RSBI semua buku mata pelajaran make b.inggris semua tapi guru yg mengajarkan make b.indonesia? Dan harga semua buku mapel sampai 1,2juta-__- grgr ada b.inggrisnya

    BalasHapus
  15. Zain 28
    Pikiran anda sama dengan pikiran saya dulu gan...
    Sampe pada akhirnya saya menemukan bidang2 yang memang membutuhkan apa yg uda saya pelajari di sekolah bertahun tahun lalu.
    Saya pas SMA suka cabut, dan kuliah juga akhirnya DO. Maaf, bukan karena saya bego, tapi kebetulan dulu sambil kuliah, ilmu yang saya dapet langsung saya pake cari kerja dan akhirnya malah berat kerjanya daripada kuliahnya. Hasilnya, tugas saya kalo dikumpul ke dosen dapet nilai jelek, tapi kalo dijual keluar malah dapet duit. Jadilah saya putus kuliah. Buat apa diterusin....
    Nah kalo pelajaran dasar seperti di SMA, ternyata emang ada bidang kerjaan yang justru membutuhkan pengetahuan dasar seperti itu. Di bidang kerjaan saya, mutlak dibutuhkan penguasaan trigonometri dan bahasa inggris. Dan ini bukan kerjaan remeh ya..ini kerjaan internasional dengan gaji tinggi. Dalam pikiran saya, "Untung biarpun dulu rajin cabut saya juga ga terlalu bodoh dalam fisika dan bahasa Inggris."
    Dan dari pengalaman saya, orang yang hanya lulusan SMA dan yang pernah merasakan kuliah akan beda cara pembawaan diri dan cara bicaranya. Soal duit emang nasib orang masing2, tapi personality ternyata bisa dibangun dari pendidikan yang tinggi.

    Sekian pendapat saya.

    BalasHapus
  16. (ikkisenpai)(20) sekolah bukan lagi pendidikan tp pembelajaran, pendidikan pancasila menjadi pendidikan kewarganegaraan dimana di ajarkan untuk patuh sama pemerintah, diktator secara halus!

    ane sekolah sampe sma tamat 2 tahun lalu, ane sempet kuliah 1 semester di bidang system komputer ane brenti! kenapa? ane g ada tujuan buat kuliah, ane waktu sma ambil jurusan bahasa, minat ane k astronomi, ga nyambung? menurut ane nyambung, kita perlu logika di kedua bidang itu.

    jujur gan kadang ane ngerasa pengen berenti jadi WNI kalo aja ane ga ingat jasa pahlawan dulu mungkin ane dah pindah ke negara lain,

    1 lagi sukses bukan berarti kaya! lu belajar lu berpendidikan bukan buat cari uang! binatang aja bisa makan tanpa uang lu yang manusia ber embel embel sarjana lagi masih ngemis ngemis kerjaan biar di bayar pake uang buat beli makan awkakwakwakw

    mau solusi? pikir sendiri situ kan udah kuliah masa kehabisan akal? ( maaf agak kasar, anggap saja motivasi untuk kreatif )

    BalasHapus
  17. menurut ane, penyampaiannya aja yang rada kurang enak.. tapi mungkin ini karena emang otak kiri kita terlalu dominan, dan ketika bagian otak kita "digampar" kaya gini kita malah emosi.. gue rasa yang menghujat penulis adalah orang2 yang pintar, karena kalian membela pendidikan formal :)

    pendapat ane, mungkin maksud penulis adalah kebanyakan dari kita itu pas sekolah hanya memikirkan nilai semata, atau lulus. bukan paham secara dalam.. dan ketika kita mendapatkan ilmu dari guru atau dosen, kita hanya bisa menerima nya tanpa berpikir lebih jauh.. boro2 mau praktekin kan, paham aja engga.. ane setuju, klo sistem pendidikan skrg itu ga membuat kita berpikir imajinasi dan berkreasi.. kalaupun ada sekolah seperti itu, masih sulit ditemukan.. pendidikan skrg juga kebanyakan melatih kita jadi karyawan.. ga masalah klo kita abis sekolah atau lulus kuliah jadi karyawan dulu, tapi tetep bercita2 bikin usaha sendiri dan bisa bermanfaat bagi orang banyak.. tapi sistem pendidikan sekarang seakan-akan mendidik kita untk jadi karyawan, dan bermanfaat hanya untuk si bos aja.. kita dibuat sulit untuk jadi pemimpin, bahkan untuk jadi pemimpim bagi diri sendiri..

    bagi yang setuju dengan tulisan ane, ane anggap kalian msh memiliki otak kanan yang aktif, tinggal action aja klo kalian punya cita2.. bagi yang gasuka tapi masih mikir, ingat, keputusan penting dalam hidup ga pernah mudah.. bagi yang gasuka tapi pake emosi dan ga pake mikir, saran ane pergunakan otak anda secara full, jangan otak kiri aja yang dipakai :)

    BalasHapus
  18. widodo 25 ,

    kalo ditanya buat apa sekolah ? sebenarnya simpel kalo mau dijawab .. lu bisa buat blog dari mana ?? keknya terlalu susah niee pertanyaan .. kita buat lebih simpel .. lu bisa baca dan tulis dari mana .. emang siee yang diajarkan disekolah ga semua kepake tapi itu penting apa lagi pendidikan yang sekarang yang menurut gw kurang layak ( dananya terlalu banyak dikorupsi ..maybe ) ..tapi perlu diingat semakin tinggi tingkatan sekolah semakin berbeda juga cara berfikir kita .. coba difikir kalo ga sekolah apa bisa kita baca dan tulis .. siapa yang mengajarkan kita .. coba jangan menitik beratkan pada prbadi kita sendiri itu egois namanya .. coba lihat masalah dengan lebih luas .. itupun kalo otaknya mampu .. tapi ga sah dipaksa tar migrain ..hahahaha ...
    gw persingkat tentang ilmu pemahaman .. kalo lu ga sekolah mana mungkin lu bisa buat blog macam ini .. bener ga .. gak usah dibuat ribet .. bilang aja ya !! orang sekolah dan ga tingkat pemahamannya lain , semakin dia pintar semakin mudah dia memahami suatu perintah .. bener ga .. jadi sekolah penting mas bro .. entah lu dapet pemikiran dari setan mana gw ga tau .. setau gw sekolah itu berguna .. hanya orang yang TOLOL / BEGO dan sebagainya yang menyia -nyiakan kesempatan bersekolah padahal dia mampu .. menurut gw hidup itu perjuangan dan perjuangan butuh ilmu .. kalo sekedar hidup babi itu hidup .. kalo sekedar kerja anjing juga kerja .. so masak iya kita mau disamain ama mereka .. Ga donk .. jadi pikirkan ulang .. Apa tujuan hiduplo ..

    maaf kalo kurang berkenan

    salam

    BalasHapus
  19. (c4hrantau)(22th)

    artikelnya memang bagus gan,.
    hampir membunuh semangat saya yang lagi di perkuliahan. disini yang di liat bukan hanya segelintir orang yang gagal dalam hal kesuksesan yang dengan ijazah.

    apalagi kata2 "tolol" dan "bodoh" yang agan sebut seenak jidad. jangan cuma kasih kritik doang. butuh solusi untuk suatu permasalahan. hanya orang2 yang males berkembang yang berkata seperti itu.....seenaknya aja nyalahin pendidikan.
    melimpahkan kesalahan itu salah satu kebodohan jg gan.





    BalasHapus
  20. eichepay <- look for google gan. adding me.
    22thn
    kata2 agan sangat terperinci dan jelas. membedakan mana yang menjadi arti sesungguhnya kalimat. meski tulisannya seakan-akan menuai sebuah pemberontakan di negeri ini.
    saya mempunyai cita2 seperti agan untuk merubah pola pendidikan. untuk saat ini, 100x saya berbicara... tak ada satupun seorang mentri akan merubah pendidikan yang ada... karena guru2 kita adalah pencerminan dari masa silam... untuk merubahnya adalah dengan cara mmmmm... dengan cara "dalam otak saya sudah ada caranya" wakakakakakaaka...

    BalasHapus
  21. Fayde (21th)

    Percuma orang sukses tapi ga mengenal yang namanya etika dan moral !
    Ilmu, rumus, diciptakan pasti ada manfaatnya. Emang lu pikir orang bikin pesawat, kereta api, obat, formula-formula, bahkan sampe ODOL yang lu pake aja, itu bikinnya pake RUMUS !! Entah Fisika, biologi, matematika. Gw rasa emang lu aja yg saking bloonnya jadi ga ngerti !

    Lu telah sukses menyebarkan kebodohan diri sendiri !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Guntur (18)
      Simak baik2 artikelnya bung. . .
      Orang bikin pesawat, kereta api, dll yg lu sebut itu pakai Ilmu, bukan pakai Sekolah, ilmu itu ga harus berasal dari sekolah. . .
      Liat realita nya?gimana Etika Dan Moral para Wakil Rakyat yang TINGKAT PENDIDIKANNYA TINGGI?
      Kita kembali ke masa lalu. . .
      Thomas Alva Edison , hanya sekolah selama 3 bulan, dia di anggap murid yang tidak memiliki bakat. . .
      tapi apa?lihat yang di hasilkan?

      Lalu Albert Einstein?dia di keluarkan dari sekolah karena di anggap siswa bodoh. . .
      tapi dia ga diam aja, dia tekun membaca koran-koran bekas lah dia menjadi luar biasa cerdas. . .

      Hapus
    2. widodo 25

      gw ga yakin Wakil Rakyat Tingkat Pendidikannya tinggi .. orang IQ mereka Jongkok ..

      Hapus
    3. almas 20
      Karena itulah ada jasa jual beli ijazah palsu.
      Bahkan ada juga joki ujian, jual beli soal.
      Asal berduit, ijazah dan kesempatan lanjut sekolah bisa diperoleh.
      Tapi kalau soal ilmu? Duit sebanyak apa juga bisa nggak berarti. Karena duit tidak bisa membeli ilmu, melainkan hanya membeli kesempatan untuk mendapat ilmu.

      Nothing is True.

      Hapus
  22. Muhamad Irfan Nurdin (16TH ( BOCAH ))
    Bener nih artikel, ngapain sekolah.
    kalo dari segi MORAL,ETIKA Gak dapet (di sekolah nyontek, tidur, ngatain guru kalo gurunya nyebelin, Pelajaran PKN, Sejarah gak ada yang inget. | MALAH TAMBAH DOSA |
    Kalo saya gak sekolah, mungkin saya udah bisa ngasilin uang sendiri dari bisnis online yang saya kerjakan, Punya skill.

    BalasHapus
  23. [ Ubay 20 ]

    Pemikiran Lu dangkal Gan..!! tergantung Orangnya Dong jangan salahin pendidikan.. La kalo Orang2nya semacan situ ya pantes aje Bangsa ini merosot.. Kita ini di didik Bukan di bodohin.. ga setuju gua lu bilang gitu.. bukanya ane ga sadar.. tapi ane malah sadar sesadar-sadarnya , kalo lu punya pemikiran dangkal nyalahin pendidikan lah.. ga usah sekolah lah.. terus kalo kaga sekolah ank lu bisa baca dari mane gan.. OH ya kan Ada lu ya lupa.. Tapi Dulunya Lu sekolah ga gan sebelum Ngajarin anak lu baca tulis, Lu mikir sejauh itu ga gan ya..

    Ane yakin setiap Negara ingin bangsanya lebih baik, kita kadang tu harus meledakan Pemikiran kita supaya apa yang kita kerjakan itu bermanfaat..


    pendidikan itu penting hanya bagi orang yang berfikir..

    Kalo ga sekolah, Ya panteslah lu di bodohin sama pemikiran orang sinting yang lu dapet ntah itu dari browsing atau baca koran atau Sepintas lu lihat di TV.. bukan Murni Pemikiran agan sendiri.. Tapi kalo agan ngotot ini pemikiran agan sendiri jangan salahkan kalo ane ngomong seperti yang ane Omongin di sebelumnya [ alias lu biangnya ].. !!

    CMIIW gan..?? ;;)

    BalasHapus
  24. Al-Fakir 28th

    kita harus lebih jauh melihat kedalam, cari sebabnya, bukan sekedar simptom.

    pola pendidikan yang hancur adalah simptom, praktik korupsi jadi budaya adalah simptom, makin rendahnya standar moral kita adalah simptom, kemalasan yang seakan jadi jati diri adalah simtom.

    sudah jelas, sistem kapitalis dengan praktik demokrasinya menghendaki penduduk dunia ketiga yang ditargetkan sebagai pasar, agar mempunyai sifat sifat diatas : bodoh, mental korup, hilang standar moral, malas dan memuja Tuhan mereka (UANG). sistem kapitalis akan memastikan kita akan selalu memiliki ciri ciri di atas. selama kapitalis dengan demokrasinya masih ada, jangan harap akan ada perubahan yang mendasar dalam diri masyarakat. satu satu nya cara adalah dengan melawan. melawan dengan cara berfikir. melawan dengan pemikiran. ideologi dilawan ideologi. karena kewajiban pertama yang Tuhan berikan kepada manusia adalah untuk berfikir. hanya dengan kebangkitan pemikiranlah, perubahan benar benar akan terjadi.

    BalasHapus
  25. Maulana Yusuf (22tahun)
    Negara dan Dunia ini perlu dengan orang berani untuk berbicara jujur bukan untuk meyalahkan tapi untuk menyadarkan. buat yang nulis artikel ini gw salut. jangan permasalahkan bahasa tapi maksud dari perkataanya ini tujuannya apa, klo artikel ini ditulis dengan bahasa yang baik mungkin gak ada yang komen. karena kebanyakan yang terjadi sekarang bahasa itu digunakan untuk menipu orang, kenapa ada orang tertipu, itu karena perkataan yang baik dan sopan tapi dibalik itu semua palsu. yang dibilang artikel ini bagus banget. coba buka mata anda anak muda indonesia baik buruknya suatu negara kedepan dan buat sekarang itu bagaimana generasi yang muda\ berpikir yang seperti apa. ini buat analogi bagi orang yang berpikir jernih kenapa seorang pemimpin terpilih itu karena janji-janji baiknyakan, ucapannya yang meyakinkan. lebih baik melakukan tindakan kecil dari pada bisa komen nyalahi orang terus. kalo kalian yang komen artikel ini salah menurut anda, coba anda benarkan saya tunggu yang seperti apa yang menurut anda benar, berani meyalahkan orang berani untuk memperbaikinya biar ketauan yang salah seperti apa agar ada perbandingannya. lanjutkan terus kawan tujuan mulia anda setiap kebaikan pasti ada yang melihat. Islam mengatakan yang baik sekalipun pasti masih ada yang tidak suka, anggap saja yang komen menyalahkan itu seperti perkataan itu. pro-kontra itu biasa KAWAN. Awali dengan :
    بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

    BalasHapus
  26. Jaya(15th)

    memang ada benernya. tapi menurut saya sekolah itu penting. karna mana mungkin bisa membaca sama ngitung kalo ga sekolah. tapi kalo kuliah emang gue stuju. apalagi saat ini banyak film yang makin memperbodoh, sperti semua film yang ada di RCTI, itu semua berpengaruh untuk perkembangan seseorang. adik gue aja sampai nangis karna ga dibolehin nonton begituan. itu kan pembodohan ! film Indonesia harus dibenahi juga.

    kembali ke topik. sekolah itu penting tapi seharusnya setiap orang itu dianalisa potensi dirinya agar dia tidak terlalu tertekan dengan seluruh mata pelajaran yang sama sekali tidak berguna baginya.. terima kasih..

    BalasHapus
  27. Ejak (19)
    Halo, agan penulis.
    Apa yang agan rasain pernah ane rasain juga, gan.
    Ane sekolah dulu rajin banget mau masuk IPA (biar kuliah nya mudah nyari jurusan), tapi ternyata ane masuk IPS.
    Dan setelah ane masuk IPS, di situ ane "dibukakan" sedikit mata ane akan anggapan bahwa IPS itu buruk.
    Apa hubungannya sama postingan agan?
    Ya ada sedikit lah, menyangkut stereotip yang beredar dikalangan masyarakat gara2 salahnya sistem pendidikan kita, salah satunya adalah anggapan bahwa anak IPA selalu "lebih" dari anak IPS.
    Padahal mereka sama aja sih.
    Terus, soal pendapat agan tentang bobroknya pendidikan kita, ya ane berpendapat sama, tapi soal pendidikan bagi Sekolah Dasar, ane rasa itu penting karena di situ kita dikenalin sama yang namanya berhitung, baca, nulis, dsb.

    Pendapat ane:
    Kalo ibarat bangunan, SD itu lantainya, fondasinya, dasar2 semua ilmu2 kita.
    Nah, selepas SD, kita masuk SMP.
    dari SMP kita dibentuk untuk menjadi lebih kokoh dari SD itu, pada dasarnya di SMP cuman ditambahin sedikit ilmu tambahan aja spt Biologi, Fisika, dsb.
    Nah, yang inti permasalahannya itu di SMA.
    Selepas SMP kita masuk SMA, di situ kita baru bener2 milih.
    Dan lagi2 stereotip itu bekerja.

    Dan, ada satu yang ane gak habis pikir kenapa pelajaran Penjaskes (Olahraga) dan Kesenian itu harus dikasih nilai.
    Padahal kalo ditinjau, Penjaskes itu cuman untuk kebugaran doank, dan dengan adanya sistem penilaian, maka ini akan sangat menyiksa mereka yang (maaf) memiliki berat badan berlebih.
    Merupakan aib bagi mereka.
    Yang kedua, kesenian.
    Apakah kita bisa mengukur seberapa tinggi nilai seni mereka?
    ENGGAK.
    Setiap orang itu berbeda kemampuannya, ada yang gambar gak pernah ngapus; ada yang mau gambar rumah, eh jadinya gubuk, dll.
    dan lagi-lagi itu jadi aib dan batu sandungan bagi mereka yang notabene pintar di mata pelajaran lain, tapi tidak di bidang seni.
    salah kaprahnya: Kenapa semua disamaratakan? Kenapa ada pelajaran BK yang menyatakan setiap orang berbeda dengan setiap intelegensinya masing2 dan perbedaan itu diakui sementara pada pelajaran lain hal itu tidak dianggap? Sekarang sekolah bukan lagi mendidik anak dari nol menjadi 100, tapi mendidik anak dari 95 menjadi 110. Membuat yang pintar nambah pintar, tetapi bagi mereka yang kurang mereka akan diajari seperti yang pintar, mengerti atau tidak itu masalah mereka.


    Untuk perkuliahan, ane rasa semua udah tau kalo kuliah sekarang beda sama kuliah dulu.
    Kuliah sekarang kita mengejar IPK besar, SKS banyak, demi lulus tepat waktu tanpa peduli bagaimana cara memperolehnya, apakah jujur atau tidak.
    Soal penjurusan, ane agak nyesek di sini.
    Kenapa mereka yang IPA bisa dengan mudahnya masuk ke fakultas yang berbau IPS.
    Sekali lagi, STEREOTIP.

    Maaf kalo ada yang tersinggung.
    Ane di sini cuman ngesih pendapat.
    Itu aja.

    Have a nice day, everyone..!

    BalasHapus
  28. tiko 22th

    terimakasih udah buat para pembaca jadi geram, aku suka gaya kamu.

    pendidikan saat ini memang jauh dari sempurna, oknum yang mempekerjakan anak2 muda tanpa kualitas, atau orang2 tua yang hanya sekadar "mengajar" tanpa tau esensi dan nikmatnya bila merasakan muridnya pintar.

    aku, 22 tahun ini hidup dikelilingi pendidik. ortuku guru, dan aku juga kuliah guru. dan aku juga tidak pernah setuju dengan sikap pendidik kebanyakan yang menyepelekan siswa.

    tapi, melihat bahagianya ibuku melihat muridnya yang tak bisa membaca apapun menjadi lancar membaca hingga ibuku menangis, membuat aku sadar pola pendidikan harus dirubah.

    sekolah itu tak salah, dengan kuliah, aku jadi lebih tau ttg penyakitku, dengan sekolah aku tau pengetahuan macem2..

    kalo pengen hidup baik, bukan gak sekolah, tapi sekolahlah agar kamu biasa merubah persepsi orang kebanyakan itu, dengan bahasa yang lebih halus,merubah bangsa ini jadi lebih baik tanpa mengeluh.

    buat aku, gak perlu koar2 layaknya mahasiswa kurang kerjaan itu, tapi berbuatlah sesuatu yang nyata untuk merubahnya.

    terimakasih ^^

    BalasHapus
  29. Marlestino 24
    Ane sepakat skali dengan tulisan ini, ini fakta men...
    Pendidikan kita mempersiapkan kita untuk jedi buruh yang mampu oprasiin teknologi, hitung-hitungan, akuntansi, dan lainnya. Ane menyebutnya Pendidikan berbasis Kapitalistik yang peternalistik.Tapi kita perlu perubahan total, bukan pesimistik seperti gagasan dalam tulisan diatas. Sekolah itu penting dan sangat dibutuhkan.

    elo itu kan jebolan anak sekolahan, buktinya lo mampu membingkai sebuah kritikan dengan sajian yg top bgt, sampai-sampai orang-orang di atas pada kritisi lo. Kalau ane melihatnya mereka tak sepakat denganmu karna bahasa lo yg compang camping alias pedes, dan mereka merasa kepedesan

    BalasHapus
  30. ewel892 21
    nuwun sewu
    emang bener banget bang. sistem pendidikan di negeri kita ancur banget, bobrok banget, dan menyulitkan banget. tapi kalo kita mau nyari kesalahan, kebobrokan, keamisan dll gak bakalan selesai malah makin bertambah dari waktu ke waktu. mau sampe kapan jalan ditempat dengan cuma menyalahkan sistem atau orang - orang yang di "atas"??
    gak ada gunanya..
    cuman nambah ribet dan bikin sensasi. atau abang emang pengen bikin sensasi??
    hehe piss

    ngomong2 bang, apa yang udah abang lakuin??
    apa abang udah bikin sekolahan sendiri?
    ato ngajuin sistem baru ke kemnterian pendidikan?
    aato hal lainnya??
    kalo ada gerakan luar biasa kabar - kabar lah bang.
    siapa tau bisa bantu..

    BalasHapus
  31. kachink/19
    untuk beberapa alasan emang pernah kepikiran sama ane, tapi ane menganggap bahwa pendidikan itu penting. soal hasilnya entar tinggal dari individu masing2, ane eamng kritis sam hal2 begituan seperti hal-hal pengusaha yang mulai menjamah dunia informasi dan penyiaran nasional. tapi ane bilang Fuck buat mereka, mereka cuma mau monopoli perekonomian kita. semua tergantung kepala dan hati serta kalbu masing2 untuk hasil akhirnya,.......

    BalasHapus
  32. ajum

    Ini sisi lain pandangan tentang pendidikan di negeri kita, hmm kayaknya karena trauma menjalani pendidikan...

    sebenarnya sistem pendidikan kita sudah baik, namun pelaksananya kaku dan tidak dinamis sehingga sistemnya jadi kacau....
    ane balik tanya gan, apa sih tujuan hidup lo yang mgkin cuma punya umur 60-an tahun?

    BalasHapus
  33. jesse (29 mendekati 30)

    ane heran sama beberapa(banyak)komen2. padahal nih agan ngajaknya buat ga sekolah bukan ngajak supaya ga belajar.

    sekolah 6 taun sd, 3 taun smp, 3 taun sma, itu belajarnya berapa taun ya ?
    ~x( pusing ah gan, mo ngudud dulu....

    BalasHapus
  34. jii (19)
    gw ngerasa banyak steatment yang bener dari agan "bocah laut", memang di negeri ini sistem pendidikannya di titik beratkan untuk menjadi pekerja, tidak ada bedanya saat masa penjajahan, anak2 pribumi disekolahkan agar menjadi pekerja bagi kaum penjajah. tapi bukannya "bocah laut" sendiri udah ngasih solusi, ada di paragraf2 awal, yang kita butuhkan di sekolah adalah pengajar2 yang mampu mengembangkan potensi diri dari peserta didiknya, mungkin pengajar2 seperti itu yang belum ada sehingga sistem pendidikan kita terus mengerah jadi lebih buruk

    BalasHapus
  35. adi(30)
    tadinya ane antusias kalo baca artikel yang cukup inspiratif gini, dan bukannya mau mempermasalahkan bahasa juga. mas bro bocah laut minta artikelnya di baca tapi terhadap pembacanya tidak menghargai. gimana orang mau baca sampe akhir artikelnya. akhirnya pembaca hanya baca sampe bagian awal atau bagian tengah, karena merasa tidak di hargai oleh penulisnya sendiri. silahkan di pikir sendiri mas bro bocah laut. lanjutkan menulis apapun itu.

    BalasHapus
  36. Bertel 21th

    Perhaps,saya 'cenderung' setuju dengan statement dari agan dan saya berharap agan sendiri yang turut andil dalam perubahan sistem pendidikan.

    "jangan menilai seseorang dari ucapannya tapi nilai dari tindakannya" :p

    BalasHapus
  37. Adhitya 21th

    Ga belajar sampai kuliah sepertinya lu ya. Ada hal2 yang berbeda disaat kita mendapatkan edukasi lebih. Kita berubah pemikirannya. Para pengusaha yang tamatan SMA itu coba lu cek deh umurnya. Gw yakin dia itu segelintir doang. Bila lu telitik lagi, cek dia hidup dizaman apa, di jaman orang2 pada males SMA kan, sama seperti pemikiran lu sekarang, ngapain kuliah. Menuntut ilmu itu menguntungkan kita. Hati-hati sama pemikiran lu, bisa jadi pemikiran lu inilah yang akan berdampak terhadap masa depan Indonesia kedepan.

    BalasHapus
  38. adi 18th

    ane suka cara berfikir kamu, yang peduli dengan nasib bangsa ini.
    tapi hati-hati dengan pola pikir kamu sekarang ini bang, bisa jadi boomerang suatu saat nanti. kembali ke topik ya. Sekolah, Ilmu, bakat, cita-cita semua itu saling berkaitan. Sekolah sebagai tempat/sarana untuk mengembangkan diri kita misalkan, displin, tanggung jawab, sopan santun dll. Semua itu bertujuan agar kita mempunyai akal, pikiran, dan moral yang seimbang. Ilmu, bisa didapat dari mana saja (tanpa dipungkiri), tau lah pokoknya bla bla bla. Bakat, semua orang mempunyai bakat, sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan bakat tersebut, yang perlu digaris bawahi para guru harus peka terhadap anak didiknya. Emang itu mustahil jika seorang guru harus mengetahui semua bakat yang dimiliki oleh anak didiknya, setidaknya taulah. Moral, hal ini lah yang menjadi PR kita, anak jaman sekarang sama dulu berbeda cara berfikirnya. Maka dari itu, pendidikan anak waktu dini (keluarga) harus diperhatikan dengan betul, agar anak menjadi pribadi yang baik.
    ane paling setuju "semua pekerjaan harus diserahkan pada ahlinya". Emang sekarang banyak sarjana yang salah milih pekerjaan, gak sesuai dengan jurusannya. Tapi menurut ane sah-sah saja kalau nggak sesuai jurusan asalkan dia MAMPU dan BERTANGGUNG JAWAB atas pekerjaannya.
    semoga saja dari pihak pemerintah diberi pencerahan, supaya SISTEM nya diperbaiki.
    suwun
    salam kandang semua.

    BalasHapus
  39. sopi (22tahun)

    Apapun pemikiran TS & orang2 diatas yang penting....
    TALK LESS DO MORE !!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  40. dono(25th)
    Gue suka banget sama semua tulisan lo dan jalan pemikiran lo
    sistem pendidikan kita ini sampah...
    dan gue juga suka di mana lo bilang tifatul ahli dakwah dan berbalas pantun...

    BalasHapus
  41. Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City - Mapyro
    Casino, Resort & Spa. 1 Borgata Way, Atlantic City, NJ 08401. Directions · (609) 317-5000. Call Now · More Info. Hours, Accepts Credit Cards, Wi-Fi · More Info. Rating: 3.9 · ‎5,811 votes · ‎Price range: $ (Based on Average Nightly Rates for a Standard Room 부천 출장마사지 from our Partners)Which popular attractions are close to Borgata 경상남도 출장샵 Hotel Casino & Spa?What are 하남 출장샵 some 1xbet korean of the property amenities at 창원 출장안마 Borgata Hotel Casino & Spa?

    BalasHapus

Kalo ada saran dan kritik jangan sungkan untuk di komen dimari.Bagi yang gak senang dengan artikel ini,jangan berani-berani kasih komen lu tod

Gabung ke sini yukk

Artikel yang lebih mutu ketimbang kitab suci mu

Best Blogger Tips